Panduan Pemula untuk Ikutan Untung di Dunia DeFi
Masa Pra-Aksara (Zaman Prasejarah)
Era Kuno, Sekitar Abad ke-10.000 Sebelum Masehi (SM)
#Apa itu: Transaksi dilakukan dengan menukar barang atau jasa secara langsung tanpa perantara alat tukar. Contoh: menukar ikan dengan sayuran, menukar buah dengan gandung.
#Masalah Utama: Adanya kebutuhan akan "double coincidence of wants" (kesamaan kebutuhan ganda). Sulit mencari orang yang memiliki apa yang Anda butuhkan DAN juga membutuhkan apa yang Anda miliki, pada saat yang sama dan dengan nilai tukar yang disepakati.
Abad ke-9000 SM
#Apa itu: Benda-benda yang memiliki nilai intrinsik dan diterima secara umum di masyarakat digunakan sebagai alat tukar. Hal ini mengatasi masalah kesamaan kebutuhan ganda.
#Contoh: Garam (sumber kata "salary" atau gaji), kerang, biji-bijian, ternak, atau logam mulia.
#Kelemahan: Sulit dibawa dalam jumlah besar, tidak tahan lama (mudah rusak), atau sulit dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil.
Abad ke-7 SM
#Apa itu: Logam mulia (emas, perak, tembaga) dicetak menjadi koin dengan berat dan nilai yang terstandardisasi.
#Inovasi Kunci: Munculnya standardisasi nilai dan cap pemerintah/kerajaan untuk menjamin keaslian dan nilainya. Bangsa Lydia (sekarang Turki) adalah salah satu yang pertama kali mencetak koin resmi sekitar abad ke-7 SM.
#Keunggulan: Tahan lama, mudah dibawa, dapat dibagi-bagi, dan nilainya stabil (karena nilai intrinsik logamnya).
#Kelemahan: Berat untuk transaksi besar dan persediaan logam mulia terbatas.
Abad ke-7 Masehi
#Apa itu: Awalnya muncul di Tiongkok. Ini adalah bukti janji bahwa pemegangnya dapat menukarkan kertas tersebut dengan sejumlah logam mulia (biasanya emas atau perak) yang disimpan di bank atau pemerintah.
#Keunggulan: Ringan, praktis untuk transaksi besar dan jarak jauh.
Tahun 1971
#Apa itu: Uang yang kita gunakan saat ini, seperti Rupiah, Dolar, atau Euro. Nilainya tidak didukung oleh komoditas fisik (seperti emas), melainkan didasarkan pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan bank sentral yang mengeluarkannya.
#Kunci Perubahan: Sebagian besar negara beralih ke sistem fiat setelah berakhirnya standar emas pada abad ke-20. Bank sentral mengontrol suplai uang.
#Kelemahan: Rentan terhadap inflasi jika pemerintah mencetak uang berlebihan.
Tahun 1990
#Apa itu: Uang fiat dalam bentuk digital (elektronik) yang disimpan dalam sistem bank dan ditransaksikan melalui kartu kredit, kartu debit, atau layanan dompet digital (e-wallet).
#Inovasi Kunci: Transaksi menjadi lebih cepat, tanpa perlu membawa uang fisik, dan dapat dilakukan secara online.
Tahun 2009
#Apa itu: Bentuk uang digital yang terdesentralisasi (tidak dikontrol oleh bank sentral atau pemerintah) dan diamankan menggunakan teknologi kriptografi serta dicatat dalam buku besar publik yang disebut blockchain.
Contoh: Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), CES.
#Inovasi Kunci:
@Desentralisasi: Tidak ada otoritas tunggal yang mengendalikan.
@Transparansi (tetapi anonim): Semua transaksi tercatat dan dapat dilihat publik (tetapi identitas pengirim/penerima disamarkan dalam bentuk alamat dompet).
@Pasokan Terbatas: Banyak kripto (seperti Bitcoin) memiliki jumlah suplai maksimum yang ditetapkan, menjadikannya deflasi secara desain.
#Tantangan: Volatilitas nilai yang tinggi dan masih dalam proses regulasi di banyak negara.
Memiliki dompet kripto bukan hanya pilihan, tapi sudah menjadi kewajiban jika Anda ingin berpartisipasi penuh dan aman dalam ekosistem aset digital.
Dompet kripto adalah 'paspor' wajib Anda untuk memasuki dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi), NFT, dan inovasi blockchain yang membentuk ulang cara kita bertransaksi dan berinteraksi di masa depan.
Dompet kripto adalah safe deposit box digital abad ke-21. Siapkan sekarang, karena di masa depan, aset digital Anda adalah kunci kekuatan ekonomi personal Anda. Jangan hanya menjadi penonton di era Web3, segera instal TokenPocket.
TokenPocket termasuk salah satu dompet multi-chain yang terkemuka dan menawarkan fitur keamanan yang kuat:
Telah beroperasi sejak 2018 dan digunakan oleh jutaan pengguna global, menunjukkan stabilitas dan reputasi yang baik di komunitas Web3.
Keamanan DI TANGAN ANDA: Kunci pribadi (Private Key) atau Frasa Pemulihan (Seed Phrase) sepenuhnya disimpan di perangkat Anda dan tidak disimpan oleh pihak TokenPocket. Artinya, Anda adalah satu-satunya yang bertanggung jawab dan memiliki kendali penuh atas dana Anda.
Miliki Rekening Kripto dengan menginstal Aplikasi berikut:
Dibutuhkan 2 aplikasi untuk mengisi dompet kripto, yaitu: Aplikasi PINTU dan Aplikasi Google Authenticator.
PINTU (PT Pintu Kemana Saja) adalah salah satu Exchange atau pedagang aset kripto yang legal dan terdaftar resmi di Indonesia, yang pada awalnya diatur dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Google Authenticator berfungsi sebagai lapisan keamanan esensial saat Anda berinteraksi dengan layanan terpusat seperti PINTU, yang bertanggung jawab atas aset Anda.
PINTU menggunakan Google Authenticator untuk memverifikasi identitas Anda saat Anda mencoba melakukan tindakan sensitif seperti penarikan aset.
Tujuan bisnis ini jauh lebih besar dari sekedar mendapatkan keuntungan duit, tetapi suatu Misi Suci, yaitu menyiapkan bekal untuk kembali kepada-Nya, melalui jalan sedekah.
Bukan hanya keuntungan finansial, tetapi juga dampak sosial yang luar biasa dan kepuasan batin yang tak ternilai harganya.
Panduan manualnya tersedia di akhir halaman ini.
Aktivasi dompet kripto Anda dan membeli Kripto
1. Langkah-Langkah Membuat Dompet; Untuk pemula, cara termudah adalah menggunakan Exchange Kripto yang Terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi): Pilih PINTU.
Daftar Akun: Buat akun menggunakan email dan kata sandi.
Verifikasi (KYC): Lakukan verifikasi identitas (Know Your Customer) dengan mengunggah KTP dan swafoto. Ini wajib sesuai regulasi di Indonesia.
Siapkan Kata Sandi: Atur kata sandi yang kuat dan unik.
Amankan Akun: Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA) (misalnya, melalui Google Authenticator) untuk keamanan tambahan.
============
2. Cara Mengisi Dompet Kripto (Deposit) 💰
Mengisi dompet kripto berarti menukarkan uang Rupiah Anda menjadi mata uang kripto pertama (pilih POL).
A. Deposit Rupiah ke PINTU
Pilih Menu Deposit: Di aplikasi Exchange Anda, cari menu "Deposit" atau "Setor".
Pilih Mata Uang: Pilih IDR (Rupiah).
Transfer: Transfer sejumlah Rupiah dari rekening bank pribadi Anda ke rekening virtual/bank yang ditunjuk oleh PINTU.
Konfirmasi: Setelah transfer berhasil, saldo Rupiah Anda akan muncul di akun PINTU.
B. Membeli Kripto
Pilih Pasar (Market): Di aplikasi Exchange, cari pasar (misalnya, POL/IDR).
Beli: Masukkan jumlah Rupiah yang ingin Anda gunakan atau jumlah kripto yang ingin Anda beli.
Konfirmasi: Lakukan pembelian. Mata uang kripto yang Anda beli (misalnya, Polygon) sekarang tersimpan di dompet Exchange PINTU Anda.
================
3. Cara Menggunakan Transaksi Dompet Kripto (Transfer) ↔️
Mengirim atau menerima kripto melibatkan penggunaan alamat dompet dan memahami biaya jaringan.
A. Menerima Kripto
Cari Alamat: Di dompet/aplikasi Anda, pilih koin yang ingin Anda terima (misalnya, POL).
Pilih "Terima" (Receive): Aplikasi akan menampilkan Alamat Dompet Anda (serangkaian huruf dan angka yang panjang) dan biasanya kode QR.
Bagikan Alamat: Salin dan berikan Alamat Dompet itu kepada orang/pihak yang akan mengirimkan kripto kepada Anda.
B. Mengirim Kripto
Pilih "Kirim" (Send): Di dompet/aplikasi Anda, pilih koin yang ingin Anda kirim.
Masukkan Alamat Tujuan: Tempelkan Alamat Dompet Penerima yang benar. Perhatian: Kesalahan alamat dapat menyebabkan dana hilang selamanya karena transaksi kripto tidak dapat dibatalkan.
Masukkan Jumlah: Masukkan jumlah kripto yang ingin Anda kirim.
Perhatikan Biaya: Anda akan dikenakan Biaya Jaringan (Gas Fee), yang dibayarkan kepada para penambang/validator yang memproses transaksi.
Konfirmasi: Verifikasi dan kirim transaksi.
================
4. Cara Mengambil Uang Kripto Menjadi Rupiah (Withdrawal) 💵
Mengambil uang berarti menukarkan kripto kembali ke Rupiah dan menariknya ke rekening bank Anda.
A. Menjual Kripto
Pilih Pasar (Market): Di aplikasi Exchange Anda, cari pasar di mana Anda ingin menjual kripto Anda (misalnya, POL/IDR).
Jual: Masukkan jumlah kripto yang ingin Anda jual (misalnya, 700 POL).
Konfirmasi: Kripto Anda akan ditukar dengan Rupiah yang akan masuk ke saldo Rupiah Anda di PINTU
B. Penarikan ke Rekening Bank
Pilih Menu Penarikan (Withdrawal): Cari menu "Penarikan" atau "Tarik Dana".
Pilih Mata Uang: Pilih IDR (Rupiah).
Masukkan Detail Bank: Masukkan jumlah Rupiah yang ingin ditarik dan pastikan nomor rekening bank pribadi Anda sudah terdaftar dengan benar.
Konfirmasi: Masukkan kode 2FA/PIN transaksi Anda. Dana Rupiah akan ditransfer dari Exchange PINTU ke rekening bank pribadi Anda (biasanya memakan waktu beberapa jam hingga 1 hari kerja).
⚠️ Peringatan Penting:
Keamanan: Jangan pernah bagikan Seed Phrase/Recovery Phrase (12 atau 24 kata rahasia) dari dompet Anda kepada siapa pun. Kehilangan frasa ini berarti kehilangan akses ke aset Anda.
Ruang Konsultasi Entrepreneurship - Dr. Tahir, dibuka Setiap Hari Kerja
Pukul: 09:00 - 09:45 WIB
CATATAN:
1. Dapatkan Nomor Antrian konsultasi melalui WA,
ketik: Butuh konsultasi RKE - DR.TAHIR. Nama. Alamat. Nomor HP/WA
kirim ke: 0895806626127
2. Masa konsultasi sekitar 45 menit, melalui Google Meet
Masyarakat perlu mengetahui tentang kripto (cryptocurrency) dalam menyambut masa depan karena aset digital ini bukan hanya fenomena investasi sesaat, tetapi merupakan fondasi dari revolusi teknologi dan keuangan yang akan mengubah banyak aspek kehidupan.
Pengetahuan ini esensial untuk berpartisipasi dan melindungi diri di era digital yang akan datang.
=========
1. Memahami Revolusi Teknologi Keuangan (Fintech)
Cryptocurrency adalah produk sampingan dari teknologi yang jauh lebih besar dan transformatif, yaitu Blockchain. Masa depan bukan hanya tentang membeli Bitcoin, CES, tetapi tentang ekosistem yang dibangun di atas teknologi ini.
Desentralisasi dan Transparansi: Kripto memperkenalkan konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi), di mana transaksi tidak lagi sepenuhnya bergantung pada bank atau lembaga keuangan pusat. Masyarakat perlu tahu bahwa di masa depan, layanan seperti pinjaman, asuransi, dan penyimpanan aset dapat berjalan secara otomatis dan transparan di atas blockchain.
Aset Digital Masa Depan: Kripto, khususnya mata uang utama seperti Bitcoin, CES, mulai dipandang sebagai penyimpan nilai (store of value) alternatif, sering disebut "emas digital." Dengan pasokan yang terbatas, aset ini dianggap dapat menawarkan perlindungan terhadap inflasi mata uang fiat yang nilainya terus dicetak.
Inovasi di Berbagai Sektor: Teknologi blockchain di balik kripto akan merambah ke berbagai industri:
#NFT (Non-Fungible Token): Mengubah kepemilikan aset digital (seni, musik, properti) menjadi sesuatu yang unik dan terverifikasi.
#Identitas Digital: Menyediakan cara aman bagi individu untuk mengontrol data pribadi mereka sendiri tanpa perlu pihak ketiga.
#Rantai Pasok (Supply Chain): Menjamin keaslian dan transparansi asal-usul produk.
=============
2. Kebutuhan Literasi Finansial dan Mitigasi Risiko
Meskipun menawarkan peluang besar, kripto membawa risiko yang harus dipahami oleh setiap individu agar tidak menjadi korban.
Menghadapi Volatilitas: Kripto memiliki volatilitas harga yang ekstrem. Masyarakat harus melek bahwa ini adalah instrumen berisiko tinggi (high risk). Literasi yang baik membantu investor pemula membedakan antara investasi yang terencana dan spekulasi (berjudi) yang didorong oleh Fear Of Missing Out (FOMO).
Perlindungan dari Penipuan (Scam): Semakin populer kripto, semakin banyak skema investasi bodong (ponzi) dan penipuan siber. Memahami cara kerja kripto dan prinsip 7P (Pahami, Pastikan, Periksa, Pelajari, Pikirkan, Pisahkan, Perluas pengetahuan Anda) dalam berinvestasi membantu masyarakat melindungi aset mereka dan memilih platform yang terdaftar resmi.
Memahami Regulasi: Di Indonesia, aset kripto adalah komoditas, bukan alat pembayaran. Masyarakat perlu mengikuti perkembangan regulasi, terutama setelah pengawasan aset digital beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menekankan perlindungan konsumen.
Persiapan Menuju Rupiah Digital (CBDC): Bank sentral di seluruh dunia, termasuk Bank Indonesia, sedang mengkaji penerbitan mata uang digital resmi (Rupiah Digital). Meskipun berbeda dari kripto yang ada, pemahaman tentang teknologi dasar di baliknya akan mempermudah masyarakat dalam bertransisi ke sistem pembayaran dan moneter digital yang baru.
Singkatnya, literasi kripto adalah investasi dalam pengetahuan di masa depan. Semakin cepat masyarakat memahami bagaimana kripto dan blockchain bekerja, semakin siap mereka untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi, memanfaatkan peluang investasi secara bijak, dan menghindari potensi kerugian.
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” Al-Ahqaf (46):15.
DO'A SETELAH USIA 40 TAHUN
Rumah Belajar Amal Saleh: Jalan Prof. Abdurrahman Basalamah, Perum. Mustika Mulia A3/1 Makassar 90231.
Free AI Website Creator